Foto Haedar, Saat Sudut Kota Berbicara

Siang terik di luar kantor DPRD Kota Makassar tak membuat Haedar Majid terlihat berkeringat atau kelelahan menyambut tetamu yang silih berganti menelisik satu persatu karya fotografinya (28 Juni 2011). Di ruang terbuka halaman kantor DPRD Makassar itu, sebanyak 42 foto hasil jepretan politisi Partai Demokrat Kota Makassar ini menyita perhatian media dan publik. Satu hariContinue reading “Foto Haedar, Saat Sudut Kota Berbicara”

Prahara Negara Maritim

Pulau Barrang Lompo hanya berjarak beberapa mil laut dari lokasi proyek mercusuar Center Point of Indonesia (CPI), proyek ambisius yang kelak akan menelan triliunan dana publik di lekuk Makassar, Sulawesi Selatan. Pada 15 Juni 2011, di pulau berpenduduk lebih lima ribu jiwa itu, Rodaan Al Galidi penyair kelahiran Irak yang berdomisili di Belanda duduk mematung.Continue reading “Prahara Negara Maritim”

Penulis Asing di Barrang Lompo, yang Terkesan dan yang Prihatin

Rodaan Al Galidi penulis jangkung asal Irak yang berdomisili di Belanda duduk mematung di atas tumpukan batu karang. Dia memandang lirih ke Agus yang bersimpuh layu. Remaja berumur 20 tahun ini lumpuh muda. Itu adalah salah satu pemandangan dari rangkaian “Makassar International Writers Festival, MIWF” di Barrang Lompo (15 Juni 2011). Satu hari sebelumnya paraContinue reading “Penulis Asing di Barrang Lompo, yang Terkesan dan yang Prihatin”

Galesong, Di Kilas Sejarah

Kawasan Galesong, membentang dari wilayah Bontomarannu di pesisir selatan hingga Desa Aeng Batu-Batu yang bersebelahan dengan Kelurahan Barombong, Kota Makassar. Di timur berbatasan dengan wilayah kecamatan Bajeng. Jika hendak menuju pusat daerah Galesong dari Makassar dapat ditempuh dari daerah Limbung, dari jalan raya negara Makassar – Takalar sejauh 25 kilometer ke barat. Atau dari KotaContinue reading “Galesong, Di Kilas Sejarah”

I Mannindori, Karaenga Ri Galesong

Kerajaan Gowa yang mahsyur berabad di kaki pulau Sulawesi itu, akhirnya takluk di moncong meriam Kompeni Belanda. Di daerah Bungaya, dalam tahun 1667 Sultan Hasanuddin alias I Mallombassi Daeng Mattawang bersimpuh pada klausul Bungaya walau sangat merugikan kerajaan. 15 benteng di sepanjang pesisir selatan runtuh, petinggi kerajaan ramai-ramai tunduk pada Belanda. Namun, Kompeni tidak sertaContinue reading “I Mannindori, Karaenga Ri Galesong”