Tugu Ingatan dan Perayaan Abdul Rasyid Idris

Abdul Rasyid Idris pasti menyadari apa bahwa apa yang ditulisnya telah pergi. Itu sebabnya, segenap esai yang ditulisnya dalam Anging Mammiri, Jejak Makassar Tempo Dulu ini, sejatinya diterima sebagai aksi perayaan dan penghormatan terhadap masa lalunya. Demikian tulis Alwy Rahman, di salah satu helai. *** Pria berkacamata dan bersuara khas ini saya kenal dua puluhContinue reading “Tugu Ingatan dan Perayaan Abdul Rasyid Idris”